Powered By Blogger

Selasa, 15 Maret 2016

Trip To Ujung Genteng!

Ujung Genteng apakah kalian pernah tahu nama daerah ini? Ujung Genteng terletak di bagian bawah Jawa Barat khususnya di deretan daerah Sukabumi guys. Ujung Genteng bisa dijadikan tempat berlibur yang menyenangkan lho! Ujung Genteng menawarkan wisata hiburan, kuliner, dan juga wawasan. Ini review buat teman-teman yang mau wisata-wisata tambah pengalaman ke berbagai tempat di Indonesia khususnya yang mau ke Sukabumi nih.

Ujung Genteng bisa ditempuh dari Jakarta lewat jalur darat, direkomendasikan menggunakan mobil pribadi karena jalannya lumayan jauh. Nah, jalur darat ini juga cukup menegangkan kawan, tahu gak kenapa? Soalnya jalannya masih kurang bagus, masih bebatuan, jadi tahu sendirikan kalo jalannya rusak, berarti juga butuh banyak waktu. Yup, butuh banyak waktu emang, dari Bogor ke Ujung Genteng itu kurang lebih 8 jam perjalanan. Wah! Lama juga ya, tapi kita bisa aja berhenti di Sukabumi buat makan-makan disana, terus lanjut lagi ke Ujung Genteng. Kita bakal menyusuri pegunungan dari Sukabumi ke Ujung Genteng. Ada juga kebun teh, persawahan, sama ladang buat sapi.

Kalau udah sampai ke Ujung Genteng gak enak kalo gak nyicip-nyicip makanan ala pantai yang ada di sana. Kalo makanan khas pantai kebanyakan adalah seafood! I like it so much! Ikan bakar, lobster, cumi-cumi, udang semuanya ada disana. Kebetulan kemarin aku coba di rumah makan Nyai Sunda yang ada di Ujung Genteng nih, makanannya special banget. Ikannya besar-besar, dan rasanya jangan salah enak dan mak nyus lho. Interior dari rumah makan ini juga unik, jadi terbuat dari kayu dan ornamennya khas dengan bau pantai, jadi merasa kalau lagi di kawasan pesisir banget gitu loh. Restoran ini kelasnya ya lumayan lah ya, untuk kelas menengah ke atas. Tapi kalian juga bisa makan ikan yang fresh terus langsung di bakar sama restoran penduduk sekitar, nah ini masih terbilang murah lah. Jadi mekanismenya kita beli di kawasan pelelangan ikan, bisa ditawar kok harga ikannya, kebanyakan yang dijual itu ikan tuna, ikan salmon (tapi mirip ikan salem), ikan kerapu, ikan kakap, lobster, cumi-cumi, ikan ayam-ayaman dll. Pokoknya banyak dan yang pasti masih fresh from the ocean guys! Nah, kalo udah mau makan tinggal ditaruh di resto penduduk terdekat, mereka menerima bakar ikan. Rasanya gak kalah sama resto-resto lain di kota besar hohoho. Enak semua, kecuali kalo kalian gak suaka sama seafood (?) hehehe. Ikan bakar yang mereka buat itu biasanya pakai sambal kecap, dalamnya ada potongan-potongan tomat, bawang merah sama cabe rawit. Selain menerima bakar ikan, mereka juga bisa buat masakan ikan lainnya misalnya ikan saus padang atau ikan goreng gitu. So, itu buat kulinernya, wisata yang menambah wawasan, apa ya. Oh iya, di Ujung Genteng itu ada yang namanya Pelestarian Penyu guys, seru gak tuh. Seru banget lah ya, jadi selain ada makanan yang enak dan menggugah selera, disana ada pelestarian penyu. Pelestarian ini berada di Pangumbahan deketnya Batu Besar di Ujung Genteng. Disana ada penangkaran penyu, khususnya penyu hijau. Lokasi pelestarian Penyu markas Ujung Genteng sering melepas penyu yang masih kecil ke lautan untuk menjaga kelestariannya. Penyu dewasa di Ujung Genteng suka berkeliling samudera, namun mereka menyukai pantai di kawasan Ujung Genteng ini untuk menaruh telurnya, sehingga setelah musim kawin saat malam tiba beberapa penyu akan menguruk pasir pantai dan menetaskan telurnya di sana.

Untuk melestarikan telur-telur penyu tersebut, para rangers atau petugas di sana akan mengambilnya dan di bawa ke markas untuk di jaga agar tidak ada predator lain yang dapat mengambilnya. Sebagai tambahan saja ya, penyu atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan tortoise hanya bisa menghasilkan telur pada usia 25-30 tahun. Sehingga lama bagi mereka untuk menjadi dewasa, sama seperti manusia. Bila penyu tersebut banyak diambil atau dibunuh dan dijual itu sangat disayangkan. Sebab mereka butuh waktu yang lama hingga mencapai hal tersebut. Kasihan kan bila sudah bertahan hidup dan menjaga kelestarian laut tapi malah disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. Balik lagi, setelah telur penyu sudah ditempatkan pada lokasi penyimpanan maka telur tersebut akan dijaga oleh para rangers. Telur-telur penyu itu dikubur pada lahan pantai berpasir yang sudah dipagari oleh pagar besi agar tidak ada binatang lain yang masuk. Cahaya matahari akan menghangatkan telur penyu dan menginduksi perkebangan embrio didalamnya. Waktu demi waktu telur tersebut akan menetas, kemudian rangers akan menempatkannya pada ruang yang lainnya untuk dilakukan tahap aklimatisasi, setelahnya baru bisa dilepaskan ke alam lepas. Pelapasan penyu kecil ini biasanya dilakukan pada sore hari. 

Kalian pasti senang sekali bisa melepaskan penyu-penyu kecil itu, sayangnya kemarin waktu di sana, saya tidak berkesempatan untuk melihat pelepasan penyu. Better luck next time. Tapi sudah bisa mengenal lebih jauh tentang penyu saya sudah senang.. hehehe. Di markas pelestarian Penyu Ujung Genteng ada satu satwa yang dilindungi karena sudah langka, yaitu penyu sisik. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) memiliki karakteristik khusus yaitu tempurungnya yang tidak rata dan terlihat bersisik, berwarna kecoklatan. Penyu sisik yang ditangkar di markas ini berkelamin betina, dan masih belum siap kawin. Penyu sisik ini nantinya ingin dilestarikan dan dikawinkan dengan penyu sisik jantan yang berada di markas penyu lain agar bisa dilestarikan.

Untuk rekomendasi penginapan, kalian tidak usah bingung, penduduk sekitar sudah terbuka akan kedatangan turis lokal atau mancanegara. Mereka bahkan banyak yang membuka padepokan penginapan di sana. Untuk kalian yang ingin merasakan suasana hotel ada juga di Ujung Genteng. Hotel di Ujung Genteng yang saya inapi adalah Turtle Beach Hotel. Pelayanan dan fasilitasnya baik, dan kita dapat langsung melihat pantai dan berjalan di pesisir pantai. Bila takut dengan ombak, kita bisa menikmatinya dari kejauhan sambil berenang di kolam renang hotel tersebut. Pantai dekat hotel saat tidak pasang bisa digunakan untuk jalan, tanah pasirnya dipenuhi dengan tumbuhan alga yang cantik. Tidak luput di sekitarnya avertebrata laut dan berbagai macam ikan kecil yang bersembunyi di bebatuan pantai.  Rekomendasi saya sebaiknya kalian menginap di hotel, sebab hotel lebih maksimal melayani kita dan dipenuhi dengan fasilitas lengkap seperti sarapan. Untuk para backpacker yang setia dengan dana yang minimum, kalian bisa menginap di bungalow yang dipersiapkan oleh penduduk asli. Namun tetap berhati-hati dengan kejadian yang tidak diinginkan, jaga semua barang berharga.


Ujung Genteng dapat dijadikan lokasi liburan akhir pekan yang tepat bagi kalian yang memiliki hobi bergulat dengan ombak atau surfing. Saya banyak bertemu dengan turis mancanegara yang membawa alat surfingnya. Memang obak di daerah ini cukup besar, sebab berbatasan langsung dengan samudera hindia. Bagi kalian yang ingin mencobanya, kenapa tidak untuk berkunjung? Liburan ini akan menjadi menyenangkan apabila kalian bersama dengan keluarga! 

Ini sebagian foto yang bisa diabadikan, hahaha :D. Akhir kata, terima kasih untuk semuanya! Semoga artikel ini bermanfaat~
tampakan alga dan avertebrata di pantai (dokumen pribadi)

Suasana di depan pekarangan hotel (dokumen pribadi)
lokasi penetasan telur penyu di markas (dokumen pribadi)
penyu-penyu kecil yang telah berhasil menetas, diaklimatisasi
(dokumen pribadi)
Penyu sisik betina yang ditangkar di markas pelestarian (dokumen pribadi)

tempat peneluruan dan pelepasan penyu di kawasan pelestarian Ujung Genteng
(dokumen pribadi)